Selasa, 09 Agustus 2011

Kisah Elang Gumilang - Bisnis Properti yang Sukses

Merenung mengenai rumah yang dapat dijangkau oleh kalangan bawah dan itulah yang dipikir elang di sepanjang perjalanan dari kampusnya, Institut Pertanian Bogor (IPB), menuju proyek rumah sederhana sehat (RSH) di Ciampea, Kabupaten Bogor.

Elang adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan H Enceh dan Hj Priyanti. Tubuh kecil lelaki kelahiran Bogor, 6 April 1985 itu terlihat energik mengamati struktur bangunan rumah-rumah mungilnya. Bukan hanya gerak tubuhnya yang lincah, cara bercakap Elang pun sangat cepat. Di tengah hujan lebat, Elang mengisahkan berbagai perjalanan jatuh bangun kehidupannya merintis usaha properti kecil-kecilan ini."Ini usaha kecil-kecilan karena sebetulnya saya memiliki impian besar, bagaimana orang-orang muda seperti saya ini bangkit bersama membangun negeri ini," ujar Elang.
 
Semangat entrepeneurship atau kewirausahaan seakan tercermin dari perjalanan hidup Elang. Bagaikan burung yang selalu ingin terbang mengepakkan sayapnya setinggi mungkin, Elang tak pernah melupakan untuk melihat Bumi.Bagi Elang, seluruh perjalanan hidupnya yang dibilang sukses meniti karier saat masa studinya yang hampir rampung di Fakultas Ekonomi Manajemen IPB hanyalah kebetulan belaka.
 
Semangat kewirausahaan itu ternyata sudah dimulai sejak masa sekolah menengah umum (SMU). Tahun 2000, sambil menikmati masa-masa indah sekolahnya, Elang sudah berpikir untuk bisa memiliki uang dari hasil jerih payahnya sendiri.Diam-diam Elang berkeliling menjadi penjaja kue donat dan roti. Lumayan juga, setiap hari dia bisa mengantongi setidaknya Rp. 50.000.Setiap hari 10 boks donat, masing-masing berisi 12 buah, dan beberapa roti dibawa ke sekolah untuk ditawarkan ke teman-temannya.
 
Namun, kegiatan iseng-iseng itu tanpa disangka akhirnya ketahuan orangtuanya. Kemarahan orangtuanya tidak membuat Elang berkecil hati. Semangat kewirausahaan itu seakan mendesak untuk terus direalisasikan.Secara kebetulan, begitulah Elang berulang kali menyebut perjalanan hidupnya, prestasinya yang gemilang membuat kemenangan-kemenangan diraih.Kemenangan yang diraih Elang, antara lain, juara pidato bahasa Sunda se-Kota Bogor tahun 2000, juara harapan pertama Lomba Cepat Tepat Sri Baduga se-Jawa Barat, dan kemenangan yang tak pernah dilupakannya adalah juara Java Economics FEM IPB se-Jawa 2003.
 
Lumayan juga semua kemenangan ini karena setiap kemenangan selalu bernilai rupiah yang cukup membuatnya semangat. Elang pun menjadikan uang itu sebagai modal untuk kuliah.Bahkan, sebagian uang itu digunakan Elang untuk modal berjualan sepatu. Namun, usaha ini hampir membuatnya habis-habisan karena dia hampir saja tertipu jutaan rupiah.Semakin dewasa bertumbuh, Elang semakin mengubah arah tujuannya. Di masa-masa kuliah, Elang bukan hanya berpikir bagaimana bisa menghidupi dirinya sendiri, tetapi mulai mengajak rekan-rekan sekampusnya untuk sama-sama merebut kesuksesan.Sekali lagi, menurut Elang, semua ini serba kebetulan.
 
Alhasil, gagasan-gagasan kewirausahaannya pun mudah diterima rekan-rekan sekampusnya. Selain bisnis properti kecil-kecilan, mulailah dia merintis usaha kursus bahasa Inggris di lingkungan sekitar kampus IPB.Elang pun tanpa sungkan mengisahkan dirinya pernah menjadi pemasok lampu di kampusnya. Modalnya cuma daftar harga yang diperoleh dari salah satu pabrik lampu terkenal.Kerja dengan otot mungkin lebih banyak digunakan daripada dengan otak. Begitulah Elang ketika mengisahkan masa-masa kuliahnya yang sebagian digunakan untuk berjualan minyak goreng. Puluhan jeriken dicuci bersih, diisi minyak goreng curah, lalu dikirim ke Pasar Anyar dan Cimanggu, Bogor.
 
"Tapi bagi saya, yang paling unik tetaplah merintis pembangunan rumah untuk rakyat miskin," tegas Elang.Awalnya diremehkanDeretan rumah mungil yang didirikannya bersama lima temannya itu sebenarnya diperuntukkan bagi keluarga-keluarga miskin, terutama warga di sekitar perkampungan itu.Subsidi dari Kementrian Negara Perumahan Rakyat membuat rumah seluas 22 meter yang berdiri di atas lahan 60 meter persegi dapat ditawarkan cuma Rp 25 juta dan Rp 37 juta per setiap unit."Murah banget, tetapi lucunya orang-orang kota juga sangat berminat terhadap rumah-rumah ini, bahkan tahap awal pembangunan 45 rumah sudah habis terjual," ujar Elang.
 
Susahnya berurusan dengan bank dirasakan pula oleh Elang. Sebagai mahasiswa biasa, perbankan tampaknya enggan memberikan bantuan modal. Padahal, prospek usahanya diyakini sangat jelas, rumah selalu saja ada permintaannya."Itulah nasib orang muda. Mereka sulit diberi kesempatan untuk merintis sesuatu yang dinilai mulia. Orang bank bilang, lebih baik kami kasih modal ke tukang gorengan daripada ke mahasiswa," kata Elang, menirukan ucapan seorang staf sebuah bank.
 
Tak ada rotan, akarpun jadi. Tanpa kenal menyerah, akhirnya Elang mengajak patungan teman-temannya. hasilnya, dengan modal Rp 340 juta, mereka merintis pembangunan rumah sehat sederhana.Sekali lagi, rumah-rumah yang dibangunnya itu mendapat dukungan subsidi dari pemerintah karena fokus perhatiannya adalah untuk si miskin berpenghasilan rendah."Kita bisa menjadi pengusaha sejati kalau bisa dipercaya oleh rekan terdekat kita. Karena itu, tanpa bantuan perbankan, usahanya mulai beralih menjadi semacam perusahaan terbuka. Modalnya, ya siapa yang mau ikutan patungan, ya silahkan saja. Keuntungannya pasti bisa dibicarakan," ujar Elang.
 
Dari penjualan rumah yang sedikit demi sedikit itu, modalnya diputar kembali untuk membebaskan lahan di sekitarnya. Rumah bercat kuning pun satu demi satu mulai berdiri. Belakangan ini Elang justru dijuluki "Juragan RSS" ala Bogor oleh penduduk setempat.
 
Menurut Elang, andaikan semua orang muda mau bergerak memikirkan kebutuhan masyarakat miskin, tentu di negeri ini akan banyak tumbuh wirausaha muda. Yang pasti, lapangan pekerjaan pun akan semakin terbuka lebar.Siapa yang akan peduli lagi?Komentar Warta Tinular
 
Elang Gumilang merupakan contoh generasi muda yang tidak pantang menyerah dan tidak mudah mengeluh. Selain menjadikan proyek rumah murah sebagai bisnisnya, dia juga secara tidak langsung ikut membantu kepemilikian rumah bagi warga kurang mampu.Bandingkan dengan kebanyakan lulusan Perguruan Tinggi Negeri, Swasta maupun para Akademia yang saat ini mengeluhkan sekaligus mengkambinghitamkan kurangnya lapangan kerja ;-)
 
Sangat banyak sekali para lulusan Perguruan Tinggi yang secara teknis hanya pandai dalam teori namun NOL BESAR dalam praktiknya, Dunia Kerja sendiripun banyak yang mengeluhkan para tenaga kerja mereka yang baru saja lulus Perguruan Tinggi kebanyakan tidak siap pakai.Sudah saatnya para generasi muda bangkit, berusaha mandiri dan tidak tergantung lapangan kerja yang ada. Bukankah para pemilik-pemilik perusahaan yang mapan itu saat ini, dulunya juga memulai dari bawah ?Bagaimana ada lapangan kerja kalau tidak ada seorangpun yang berinisiatif berwirausaha.
 
Elang Gumilang merupakan salah satu contoh Entrepreneur muda yang sukses berjalan dari bawah. Saya yakin di Indonesia ini masih banyak Elang Gumilang lainnya walaupun tidak terekspos oleh media

3 komentar:

  1. pastikan trs melangkah dg perencanaan yang matang, jgn lupa manajemen pembukuan dg selalu membuat catatan dan kwitansi utk pengeluaran keuangan. agar dpt berkembang.mwantop@yahoo.co.id

    BalasHapus
  2. Halo, nama saya Laima, saya adalah korban di tangan kreditur penipuan saya telah ditipu 27 juta, karena saya butuh modal besar dari 140 juta, saya hampir mati, tidak ada makanan untuk anak-anak saya, bisnis saya adalah hancur dalam proses saya kehilangan suami saya. Saya dan anak-anak saya tidak tahan lagi .all ini terjadi Januari 2015, tidak sampai saya bertemu seorang teman yang memperkenalkan saya kepada ibu ibu yang baik Alexandra yang akhirnya membantu saya mendapatkan mengamankan pinjaman di perusahaannya, ibu yang baik, saya ingin menggunakan kesempatan ini terima kasih dan Allah terus memberkati Anda, saya juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk memberitahu semua orang Indonesia, bahwa ada banyak penipuan di luar sana, jika Anda membutuhkan pinjaman dan kontak pinjaman dijamin ibu yang baik Alexandra melalui email perusahaan. alexandraestherloanltdd@gmail.com
    atau alexandraestherfastservice@cash4u.com,
    Anda dapat menghubungi saya melalui email ini; laimajelena@gmail.com untuk setiap informasi yang Anda perlu tahu, silakan dia adalah satu-satunya orang yang jujur saya dapat memberitahu Anda.
    Terima kasih .

    BalasHapus
  3. Saya Widya Okta, saya ingin bersaksi pekerjaan Tuhan yang baik dalam hidup saya untuk orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan bagian lain dari kata itu, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara.
    Apakah mereka mencari pinjaman di antara Anda? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan kredit palsu di internet, tetapi mereka masih asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban penipuan pemberi pinjaman 6 kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka.

    Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan seorang teman saya yang saya jelaskan situasi saya kemudian memperkenalkan saya kepada perusahaan pinjaman yang dapat diandalkan yaitu SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapatkan pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM pada tingkat rendah 2% dalam 24 jam yang saya terapkan tanpa tekanan atau stres. Jika Anda membutuhkan pinjaman, Anda dapat menghubungi dia melalui email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)

    Jika Anda memerlukan bantuan dalam proses pinjaman, Anda dapat menghubungi saya melalui email: (widyaokta750@gmail.com) dan beberapa orang lain yang juga mendapatkan pinjaman mereka, Mrs. Jelli Mira, email: (jellimira750@gmail.com). Yang saya lakukan adalah memastikan saya tidak pernah membayar pembayaran cicilan bulanan seperti yang disepakati dengan perusahaan pinjaman.

    BalasHapus